WAKTU MENGGALANG MASSA

H.Icek Baskoro SH

H.Icek Baskoro SH
Grobogan Makin Maju

H.Icek Baaskoro SH

Benahi Fasilitas Umum, Grobogan Songsong Raih Adipura

Infrastruktur Jalan & Kebersihan Grobogan Mulai Membaik

Pembangunan invrastruktur jalan kini mulai merambah di pelosok desa seperti desa di Kecamatan Toroh dari arah Toroh menuju Jl Bolo Tunggak ,Perempatan Danyang menuju Pulokulon sampai Kuwu mulus dengan cor beton.Kenyataan ini juga membuktikan bahwa Pemkab Grobogan semakin serius dalam menata ruang dan wilayah kota maupun desa.Kedepan untuk meraih adipura akan dilakukan untuk memfokuskan pembenahan fasilitas umum. Hal itu dijelaskan Wakil Bupati Grobogan H. Icek Baskoro, SH dalam arahannya ketika memimpin apel pagi, Senin (11/5), yang berlangsung di halaman Setda Jalan Gatot Subroto 6 Purwodadi.Dalam kesempatan tersebut, Icek mengajak semua jajarannya khususnya para pegawai dilingkup Setda Grobogan, untuk memperbaiki peringkat perolehan Adipura.Pemkab dan masyarakat harus saling bahu membahu memperbaiki kondisi kota, agar kelihatan bersih dan rapi, termasuk penataan PKL yang ada di jalan protocol Kota Purwodadi.Wilayah Simpang Lima sampai Jalan Gajah Mada ,sudah tertata dan ditempat tersebut sebagai tempat hiburan ,seperti saat pagi bundaran simpang banyak sekali digunakan untuk acara jalan dan lari pagi,bila sore digunakan sebagai tempat permainan anak anak.

Sejak hasil penilaian tahap pertama itu dirilis, H. Icek Baskoro, SH kemudian mengadakan rapat koordinasi, yang dihadiri Kepala SKPD terkait, untuk pembenahan di sejumlah titik yang disebut-sebut menjadikan peringkat kabupaten ini turun. Dari hasil evaluasi, ada lima titik yang perlu diperhatikan secara khusus, tambah Icek.

Mengakhiri arahannya Wakil Bupati mengatakan, meski adipura penting namun lebih penting lagi harus ada program perbaikan berkelanjutan jangan hanya berhenti setelah selesai penilaian adipura. Untuk itu saya minta agar beberapa lokasi titik pantau tersebut segera mendapat perhatian semua pihak. “Kebersihan dan penataan lingkungan di beberapa lokasi titik pantau jangan hanya diperhatikan saat ada penilaian program Adipura saja, namun harus bisa menjadi budaya kita bersama,” pintanya.Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan Edhie Sudaryanto, usai mengikuti apel pagi menjelaskan, kelima titik dimaksud meliputi; lingkungan sekolah, rumah sakit, pasar, terminal dan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. “Hampir semua fasilitas di lima titik itu, kondisinya perlu perhatian dan Pembenahan,” ujarnya.

Adapun fokus perbaikan yang dilakukan Pemkab Grobogan, lebih lanjut Edhie menjelaskan, meliputi, sistem drainase, ruang terbuka hijau (RTH) dan pedagang kaki lima (PKL). Sekolah dan perkantoran (pemilahan dan pengolahan sampah), terminal (kebersihan lingkungan dan ruang tunggu penumpang, RTH, drainase dan penataan PKL), rumah sakit (kebersihan lingkungan dan ruang tunggu, pengolahan limbah dan TPS).Sedangkan masalah pengolahan sampah terutama di perkantoran, pasar, dan sekolah juga dirasa masih memprihatinkan, karena berdasarkan penilaian pada tahap pertama lalu, nilainya sangat rendah. “Kita hanya mendapatkan poin 30, padahal idealnya 70 poin,” katanya. (Gus Murgan)

Rochadi SH

Rochadi SH
Calon Bupati 2011-2016

Roshadi ,SH Calon Bupati 2011-2016

Tekad Rochadi ,SH Ingin ciptakan Grobogan Lebih Maju

Rochadi ,SH Calon Bupati Grobogan 2011-2016

Rochadi ,SH didukung oleh beberapa elemen masyarakat untuk dapat maju ke Pilkada 2011,Bupati Grobogan H Bambang Pudjiono SH akan berhadapan langsung dengan lawanya Rochadi ,SH untuk maju ke Pilkada 2011 mendatang.Meski masih saudara saya namun saya sudah mempersiapkan diri sejak dini dan inipun permintaan dari masyarakat amanah dari masyarakat yang sebagian sudah masuk tetap akan saya kaji semoga kedepan demi kelancaran calon pilkada mendatang akan dapat lebih sukses.”kata Rochadi

Dapat menciptakan pembangunan Grobogan adalah “Grobogan Yang Mandiri dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Yang Sejahtera dan Berakhlak Mulia / Berakhlaqul Karimah”.Kemandirian Daerah adalah kemampuan riil atau nyata pemerintah dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah tangganya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakatnya, termasuk didalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar secara setahap demi setahap ketergantungan kita terhadap pihak-pihak lain / luar semakin dapat dikurangi.Daya Saing, bahwa daya saing perlu dibangun secara sungguh-sungguh sebagai upaya pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam menghadapi kehidupan dan penghidupan yang semakin berat dan komplek, terlebih-lebih dengan telah masuknya kita ke era global yang ditandai salah satunya dengan diberlakukannya perdagangan bebas.Untuk itu, mau tidak mau dan suka tidak suka kita perlu melakukan investasi dibidang peningkatan sumber daya manusia/SDM. Dengan SDM yang kuat, Insya Allah kita akan dapat memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat sekaligus hidup sejajar dan bersaing sehat dengan negara-negara lain yang telah terlebih dahulu maju..”Kata Rochadi ,SH

H.Pangkat Djoko Widodo SH MM

H.Pangkat Djoko Widodo SH MM

H .Pangkat Djoko Widodo SH .MM /Asisten II Pemda Grobogan

PASAR HOLTIKULTURA GROBOGAN MULAI DIBANGUN

Belum bisa mumpuni,”Jelas Taufik Ketua LSM FMPG (Forum Masyarakat Peduli Grobogan) Problem penataan pasar Pagi yang terletak di Depan Pasar Induk Purwodadi sungguh mengganggu Kendaraan yang melintas,bayangkan bila Bus dari Jakarta menuju Blora ,Jakarta Menuju Pati , Jakarta Menuju Jawa –Timur ,bahkan dari Bus arah Jakarta yang akan mutar ke Terminal induk purwodadi sangat kesulitan bila melintas Fenomena yang kurang baik ini masih terjadi di Kabupaten Grobogan bahkan tiada berakhir. Di Pasar Pagi Purwodadi ini pedagang memanfaatkan trotoar sebagai tempat berjualan dari ikan asin ,sayur bahkan Jalan besar digunakan sebagai terminal namun sayangnya petugas penertipan disini kok ya santai saja.Uniknya ,rutinitas tersebut sudah berlangsung hampir 15 tahun yang lalu.Bila selalu dibiarkan dan tidak mendapatkan penertipan maka kondisi ini cukup mengganggu aktivitas pengemudi yang lainya baik roda dua maupun roda empat .Padahal pengendara kendaraan juga butuh kenyamanan tidak hanya pedagang saja .Maka petugas ketertipan umum dalam memberikan pelayanan kepada warganya haruslah segera dimulai sejak dini. Belum lagi kekumuhan dan kotornya lingkungan seperti kotoran kuda di stasiun yang kondisinya semakin memprihatinkan debu bertebaran sampai ke penjual makanan bahkan sayuran bisa bercampur dengan kotoran koplak kuda. Hebatnya Pasar pagi ini setiap hari ramai dan tiada hentinya bahkan setiap hari bukanya semakin berkurang pedagang tersebut namun malah justru makin bertambah banyak ,melihat hal ini justru kita harus segera mendata para pedagang agar tidak terkesan kisruh dan sistim ngecup ,tanah tersebut kan milik PT KAI Lha kok saling rebutan siapa yang mengijinkan dan siapa yang menarik restribusi harusnya dikoordinir yang baik agar bisa mumpuni.”kata Taufik

Para pedagang tersebut yang hilir mudik tak karuan menggunakan trotoar biasanya terdiri dari para pedagang dari berbagai kota seperti ,Demak ,Pati ,Kudus ,Semarang ,Blora ,Rembang Tayu ,Juwana sehingga tumplek Blek jadi satu dan susah ditertibkan ,Menurut Pedagang Karsiyem (45) Pedagan Asl Juwana ,.’Saya hanya mampir sementara untuk menurunkan dagangan setelah itu kembali ke Rembang untuk Kolakan dagangan kembali ,itupun dagangan saya turunkan di jalan raya depan Toko Merdeka ,dagangan saya turun dari Truk sudah diambil oleh pelanggan seperti pedagang yang duduk tiap hari di pasar pagi ,saya setiap hari sudah bayar retribisi parker hingga Rp 2000,-sekali bongkar ,bahkan pedagang yang menetap juga diditarik retribusi setiap harinya Rp 1000 ,namun sampai saat ini setelah persaingan banyak tempat kami untuk parker juga sudah digunakan oleh pedagang lain saya pikir setiap hari pasar Pagi bukan tambah tertip daam parkir darurat truk dagangan saya namun tambah semrawut ,’jelas Karsiyem

Ramainya para jumlah pedagang yang memiliki dasaran di jalan raya hingga kini semakin bertambah ramai. Jika masih tetap saja berjualan di pinggir jalan, tentu kenyamanan dan keselamatan pedagang dan pembelinya terancam.Sebab bertambah waktu jalur di jalan itu kian ramai dari pukul 14.00 WIB sampai Pukul 19.00 WIB sementara kotoran yang berserakan dijalan dari makanan kering dan basah bertebaran di jalan.

Sementara Asisten II Pemerintah Kabupaten Grobogan H Pangkat Djoko Widodo ,SH.MM kepada Mero Realita Mengatakan.”Pasar pagi sifatnya hanya sementara,kedepan akan dialihkan ke Jalan Gajah Mada jalur menuju Simpang lima ke arah Terminal induk Purwodadi ,dalam mendata Jumlah pedagang pasar ini dibagi menjadi 2 Paguyupan termasuk pedagan pasar yang menempati di dalam tanah PT KAI dan Paguyupan yang berada diluar PT KAI berada di Jln A Yani sampai arah Puja Pura beberapa pecan lalu sudah diadakan rapat pembahasan pasar Holtikultura yang nantinya pemerintah akan memberikan pelayanan dengan cara membuatkan tempat yang baru ,cara pendataan para Pedagang Pasar harus benar benar penuh dengan keseimbangan jujur adil dengan cara mufakat bersama jangan sampai terjadi sistim suap karena dekat saudara dan sebagainya semua harus benar benar merata.”kata Joko Pangkat

Dalam Acara Rapat Pembahasan Pasar Holtikultura ini rencananya jumlah bangunan yang akan dibangun ukuran 4x6 M sebanyak 42 ruang ,Ukuran 4 x 3 M sebanyak 68 ruang ,sedang 1 x ½ m sebanyaj 300 ruang dengan semua jumlah ruang 410 buah sehingga dalam pendataan ini untuk semua pedagang yang lama boleh mendaftar ,dan bagi yang pedagan yang baru jugaakan disediakan tempat bila pedagang yang lama sudah tercukupi ,dalam mengelola pedagan yang lama dan yang baru rencananya kedua paguyupan ini yang pertama dipimpin oleh Hasan Haryono yang akan mengelola dalam PT KAI ,dan Ngatiman yang akan mengelola Pedagang wilayah Jl A Yani sampai Puja Pura ,dalam hal mendaftar ke Paguyupan ini Pedagang tidak dibenarkan memberi sesuatu uang atau jasa kepada Paguyupan karena semua sudah dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan (GUS MURGAN)

PKL HARUS BISA DUKUNG ADIPURA

PKL HARUS BISA DUKUNG ADIPURA

Pedagang kaki lima (PKL) di Kota Purwodadi seharusnya juga dapat menjaga ketertipan keindahan ,seperti kios kios yang berjajar di depan RSU Raden Soedjati ,pasar pajar ,depan simpang lima ,pasar induk ,dan sepanjang Jln R Soeprapto ,Hal ini dimaksudkan agar dalam keindahan kota purwodadi tetap lestari dan terjaga .Banyakya sampah yang berserakan di jalan raya ,bambu melintang dan dipaku pada pohon milik DPU Cipta Karya ,akan membuat suasana nyaman dan tak seda bila dipandang mata.PKL di seluruh Kabupaten Grobogan terkait penilaian Adipura harus selalu siap mendukung Pemkab Grobogan untuk bisa meraih penghargaan tersebut, “tegas Slamet Tenong anggota pers Kabupaten Grobogan.

Tak henti hentinya dalam penertipan dan pembinaan tersebut yang sealu melibatkan kepolisian dan satpol PP ,Namun masih banyak saja kebutuhan PKL karena tekanan ekonomi untuk menjual barang daganganya di sembarang tempat ,bahkan jumlahnya makin hari menjamur tambah banyak.Pada sisi lain PKL ada yang menetap dan ada yang berpindah tempat ,Seperti yang dikatakan Sultoni pedagang Mi Tok asal Desa Ledhok .”Saya berjualan mi dari pagi hingga siang pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB ,selama 10 tahun belum pernah di razia oleh petugas Satpol maupun Kepolisian karena dagangan kami tidak menetap seperti yang lainya saya merasa aman dan nyaman berjualan keliling kota Purwodadi .’kata Sultoni

Pada sisi lain pedagang yang menetap di depan BRI dan Perhutani KPH Purwodadi ,Nono (35) warga Jln Bhayangkara Purwodadi mengatakan ,Baru baru ini kami juga kena razia oleh satpol karena tempat jualan kami menetap dari pagi ,karena adipura kami dan pedagang lainya juga di beri saran oleh petugas Satpol untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar ,bahkan kami juga masing masing mendapat tempat sampah plastic gratis ,Kami tetap siap mendukung Adipura meski para PKL makin lama juga bertambah banyak karena persaingan .”Kata Nono (Gus Murgan)

Ir. Moch Sumarsono MSi

Ir. Moch Sumarsono MSi

JAMBORE NASIONAL SLPTT TINGKAT NASIONAL

Jambore Nasional SLPTT Tingkat Nasional

Kerja keras Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH), Ir. Moch Sumarsono, Msi, untuk menjadikan Kabupaten Grobogan sebagai Kabupaten Unggulan dalam meningkatkan produksi pangan nampak semakin nyata.Kerja keras yang dilakukan dalam mendekati petani di Kabupaten Grobogan ini Ir Moch Sumarsono,Msi dapat dikatakan “MELANGKAH LEBIH MAJU”

Hal ini juga sudah terbukti bahwa petani Grobogan dalam pengelolahan lahan sudah makin maju seperti pemilihan benih dari masa tanam hingga menagkal bahaya hama serta melakukan pola tanam bergilir antara tanaman padi dan palawija dan Penggunaan pupuk seperti pupuk kimia yang dicampur dengan pupuk alternatif.Pupuk alternatif seperti pupuk majemuk, organik cair maupun granule, digunakan untuk melengkapi penggunaan pupuk urea agar kesuburan tanah terus terjaga,hingga produksi tanaman pangan dipastikan dapat terus meningkat.

Karena kerja keras dan kegigihan pemerintah serta bantuan masyarakat Kabupaten Grobogan tersebut hingga Grobogan dikenal dengan produksi pangan yang sangat hebat ,sebagai kabupaten penyangga pangan terbesar no 2 setelah Kabupaten Cilacap.Pukul 08.00.WIB segenap Muspida serta jajaran Pemerintah Kabupaten Grobogan Bupati Grobogan H Bambang Pudjiono ,SH ,Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH), Ir. Moch Sumarsono, Msi, ,Kabag Humas Agung Sutanto ,SH Kepala Satpol PP Drs.Ndaru Sayekti ,Ka Perhubungan /Info-Kom Suhadi SH melalui Kepala Bidang Informasi Publik Mujahid Fadlill S.Sos M.Si.Menuju Kabupaten Boyolali dalam acara Penyelenggaraan Jambore Nasional Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (SL-PTT) tingkat nasional yang dilaksanakan tanggal 8-10 Juni 2009, karena Kabupaten Boyolali menjadi tuan rumah pada acara tersebut bahkan Pembukaan Jambore bidang Pertanian tingkat nasional langsung dihadiri Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyona bersama lima Menteri kabinet Indonesia Bersatu, diantaranya menteri Pertanian, Menteri Pekerjaan umum dan menteri Perindustrian dan Perdagangan, Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh 116 Bupati ,16 Gubernur ,19 Walikota beserta kelompok tani.Bahkan Kelompok tani Mukti Luhur desa Kluwan Kabupaten Grobogan mendapat penghargaan yang langsung diserahkan oleh Presiden SBY.Ketiga kelompok tani yang mendapat penghargaan diantaranya adalah Kabupaten Grobogan yang langsung dapat menjunjung tinggi nama Kabupaten Grobogan sebagai penghasil produksi pangan penyangga terbesar.Jambore SL-PTT dilaksanakan karena produksi padi di Indonesia mengalami kenaikan sekitar 5% sehingga berdampak tercapainya swasembada beras nasional yang semakin mantap.

Hal tersebut berdampak Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari luar negeri pada tahun 2008 serta harga beras yang terus stabil dengan adanya pasokan dalam negeri yang melimpah. Melimpahnya persediaan beras nasional merupakan kerja keras para petani seluruh Indonesia dan pemerintah yang tidak henti untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.,jambore tingkat nasional SL-PTT diikuti 3000 peserta dari perwakilan kalangan petani seluruh Indonesia, penyuluh pertanian, pengawas benih, stake holder produksi benih dan pupuk serta instansi terkait. Dengan acara antara lain dialog antara petani dengan presiden serta dialog petani satu daerah dengan daerah lainnya terkait budidaya dan peningkatan hasil produksi. Selain itu juga direncanakan dikenalkan hasil pertanian dengan memanfaatkan teknologi maju, dan praktek pelaksanaan sehingga mereka bisa menyerap dan menerapkan tata cara pertanian dengan teknologi maju.Kegiatan jambore nasional SL-PTT diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan serta wawasan perwakilan para petani dan dapat memberi manfaat dan pengalaman kepada para petani di Indonesia guna mendukung Swasembada beras nasional. Produksi beras Kabupaten Grobogan sampai saat ini mencapai 571498 Ton dalam skala produktifitas tiap hektar sekitar 6,46073 pada tahun 2008 Produksi beras 5,77800 sehingga mengalami kenaikan Produksi pangan terbesar mencapai 5 % Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudoyono dalam acara tersebut memberi penghargaan (Gus Murgan)

DHARMA WANITA DONOR DARAH

GIAT DHARMA WANITA DALAM AKSI DONOR DARAH

DHARMA WANITA GROBOGAN BHAKTI SOSIAL DONOR DARAH

DONOR DARAH Dharma Wanita Persatuan Kabupaten GROBOGAN

Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Grobogan kini makin exsis dan patut sebagai contoh masyarakat di seluruh tanah air Indonesia ,selain dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dalam pendidikan dan ketrampilan kini Hj Ninik Sutomo HP,SH MM yang diikuti oleh 34 anggotanya telah melakukan sumbangan kemanusiaan melalui(PMI) palang merah indonesia.Dalam kegiatan aksi sosialnya semua anggota Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Grobogan telah di uji melalui tes darah ,ternyata hasilnya sangat memuaskan ,anggota Dharma Wanita sampai saat ini telah terbukti lulus dalam tes sehat Jasmani Rohani dalam pemeriksaan Hipatitis B ,Sipilis ,Go Darah , Rhesus dan HIV/AIDS pada Rabu (15/4)pekan lalu

Pelaksanaan Kegiatan donor darah pada ulang tahun Hari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Grobogan ke X di PMI Purwodadi ini telah mengutamakan kepedulian yang didasari dengan jiwa cinta kasih terhadap sesama manusia..Tema yang diangkat adalah ”Dengan Persatuan dan Kesehatan Kita Lakukan Aksi Nyata Untuk Mewujudkan Keluarga Sehat Sejahtera”. Kegiatan aksi donor darah ini bertempat di Aula Palang Merah Purwodadi, yang di ikuti sebanyak semua anggota Dharma Wanita Se - Kabupaten Grobogan

Dalam acara tersebut ,Ketua Dharma Wanita Grobogan Hj Ninik Sutomo ,HP SH,MM mengatakan.”kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat, memantapkan peran aktip Dharma Wanita, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas pentingnya Donor bagi Kesehatan. Keegitan donor darah Menyumbangkan sebagian darah untuk kemudian disalurkan kepada yang membutuhkan menjadi suatu sumbangan hal ini sangat berarti dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Dalam melakukan Donor tersebut Hj Ninik Sutomo HP,SH MM sebagai penanggung jawab Dharma Wanita Persatuan sangat berkeinginan agar anggota Dharma Wanita yang lain dapat turut serta dalam sumbangsih nkemanusiaan menolong sesame manusia.

Dapat dipastikan bahwa dalam setiap orang yang berkeinginan untuk Donor Darah haruslah sehat ,sehingga untuk proses tersebut anggota Dharma Wanita Grobogan yang lain dapat diketahui dan dilihat melalui berbagai syarat dan kriteria umum yang ditetapkan PMI adalah antara lain ,berat badan minimal 45 kg ,tekanan darah 100-180 (sistole) dan 60-100 (diastole) ,menandatangani formulir pendaftaran; lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah; serta dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter ,Jika lulus dan sehat, barulah darah dan contoh darah diambil. Namun bila ada yang terdapat memiliki penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau mengidap AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui untuk sementara waktu tidak dapat menjadi donor.

Dari kriteria diatas ternyata telah dibuktikan bahwa Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Grobogan kondisi sehat dan 100 % tidak ada yang memiliki penyakit.”Kami berharap agar kegiatan Dharma Wanita seperti pelaksanaan donor di PMI Cabang Purwodadi ini juga dapat Membantu Meningkatkan kemampuan masyarakat di dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi serta Membantu para pekerja kemanusiaan untuk mengatasi masalah psikologis yang muncul akibat dari situasi yang dihadapi,melalui pendekatan individual/konseling, tetapi melalui pendekatan berbasis masyarakat.”imbuhnya

Aksi nyata yang dilakukan ,Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Grobogan telah mengembangankan program penuh dengan kesadaran dan kasih sayang yang dijiwai oleh kemanusiaan tinggi hingga hasilnyapun juga sudah dapat dirasakan oleh orang lain yang membutuhkan darah.sehingga dalam menyelamatkan dan menolong sesama manusia dapat langsung diterima terhadap pasien yang membutuhkan.

Jelaslah sudah kegiatan yang dinilai cukup memuaskan ,sehingga kesuksesan Dharma Wanita Grobogan patut sebagai percontohan untuk ditiru sampai tingkat kecamatan maupun desa.

Tunggu apa lagi, ayo ikut jadi donor darah (Gus Murgan)

Menurut Kepala BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Dra. Sri Murtiningsih, MS, Kabupaten Grobogan termasuk terbaik sebagai organisasi perempuan hendaknya menjadi pelopor berbagai kegiatan masyarakat dan aktif dalam program pembangunan.

Sri Murtiningsih menambahkan, Dharma Wanita Kabupaten Grobogan kedepan dapat melangkah dan bergerak sebagai motivator masyarakat dimanapun keberadaannya. Dharma Wanita persatuan juga sebagai satu kesatuan gerak bersama sesuai tugas dan fungsinya. Sehingga, Dharma Wanita menjadi kendaraan menuju masyarakat adil penuh dengan dharma bhakti terhadap sesama manusia ,satu orang dapat membuat perbedaan,satu gerakan dapat merubah dunia .”Katanya (Gus Murgan)

Asah Kuwalitas Memasak Non Beras

Asah Kuwalitas Memasak Non Beras
DHARMA WANITA GROBOGAN

ASAH KUWALITAS MEMASAK NON BERAS

ASAH KUWALITAS LEWAT MEMASAK NON BERAS

Dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta kualitas dan kuantitas Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Grobogan yang berkantor di Jln S Parman No 21 Purwodadi yang memiliki sejuta kegiatan dalam tiap tahunya ,saat ini ide cemerlang kembali hadir dengan mengadakan gebrakan besar yang berkolaborasi dengan bahan baku yang dihasilkan dari bahan non beras.

Tampak ratusan meja penuh yang terpampang di dalam ruangan Gedung GOR simpang lima Purwodadi berisi makanan yang nikmat dan bergizi tinggi.Bakat memasak terlihat dari Gerakan Organisasi Wanita Kabupaten Grobogan dalam lomba cipta karya menu berbagai masakan telah dibuat.Acara ketrampilan memasak tersebut secara langsung dilaksanakan tepat di Gedung Olah Raga Simpang lima Purwodadi dengan tema “sukseskan Lomba Cipta menu beragam ,bergizi ,seimbang & aman berbahan baku local tingkat Kabupaten” yang diadakan Jumat pagi Pukul 08.00 WIB (1/5) 2009.

Gebrakan besar telah dilakukan penggerak Dharma Wanita Grobogna dengan sempurna setelah berhasil membantu memberi santunan kepada rumah penduduk yang tidak mampu serta membantu ,anak putus sekolah ,siswa yang tidak mampu ,bantuan untuk pendidikan sekolah Bantuan yang diberikan kepada DPW II WB Wanita Persatuan Penggerak Wajib Belajar kini pada ulang tahunya yang ke 10 Dharma Wanita Kabupaten Grobogan yang diketuai oleh Hj Ninik Sutomo Hp SH ,MM akan menjawab tantangan masa depan ,Meraih peluang bagi usaha dengan meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan memasak dengan bahan baku non beras.

Hadir dalam acara tersebut Hj.Suryati Icek Baskoro ,SH ,Hj Wahyu Sumarsono ,Hj Dyah Bambang Pudjiono,SH ,MM seluruh anggota Dharma Wanita yang terdiri dari 34 anggota dan 80 anggota dari dinas instansi yang terdiri dari Ibu Korpri ,GOW (Gerakan Organisasi Wanita )Kabupaten Grobogan.

Dalam Sambutanya Hj Suryati Icek Baskoro mengatakan .”Untuk menuju perubahan kehidupan yang lebih baik melalui ketrampilan memasak menu beragam yang dihasilkan dari bahan non beras ini maka akan dapat menambah potensi dalam hidup berkarya ,bahan yang telah dibuat untuk kegiatan ini berupa non beras yang dihasilkan dari tepung terigu karena menghasilkan protein tinggi ,selain harganya terjangkau dan mudah didapat tepung non beras ini juga bisa dibeli di pasar terdekat ,kegiatan memasak seperti pare gulung ,dengan minuman Jus tomat akan menambah stamina tubuh menjadi lebih kuat juga jus tomat buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi penting yang sangat baik bagi kesehatan .”saya berharap agar semua kegiatan dapat disalurkan ke pelosok kabupaten Grobogan supaya ditiru dan diterima oleh masyarakat Grobogan ,Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian Peringatan hari dharma wanita yang ke 10.supaya masyarakat Kabupaten Grobogan dapat mengerti pentingnya hari bersejarah ini ,bahwa Ibu ibupun dapat mengembangkan usaha dan mencari nafkah kebutuhan hidup ,Dengan melaksanakan kegiatan ini maka dapat dipastikan memasak secara sehat dan dapat terhindar dari berbagai penyakit dan ajang ini merupakan salah satu upaya mewujudkan diversifikasi pangan/penganekaragaman pangan. Apalagi jika melihat produksi pangan nonberas di Kabupaten Grobogan cukup banyak.”Diharapkan dengan lomba ini akan tercipta menu beragam, bergizi, seimbang dan aman sekaligus membudayakan masyarakat untuk menciptakan menu makanan non beras,” jelas Ny Icek Baskoro.

Ketua Dharma Wanita Kabupaten Grobogan Hj Ninik Sutomo HP .MM saat ditemu Mero Realita .”makanan yang dibuat ini tidak mengandalkan dari beras ,sehingga dalam hal memasak semua anggota dharma wanita ,PKK maupun GOW dapat menganeka ragamkan makanan yang terbuat non beras seperti menggunakan ketela ,singkong ,ubi ,kentang ,jagung yang dibuat untuk nasi Punding beserta minuman segar es buah dari bahan wortel dan buah buahan lainya.bahan yang terbuat dari unsure non beras selain harganya lebih murah juga rasanya tidak kalah dengan tepung beras bila dimasak untuk dijadikan kue atau makanan tambahan.”Program kerja Dharma Wanita merupakan acuan untuk menyusun Program Kerja pada unsur pelaksana di semua tingkat kepengurusan sesuai situasi dan kondisi masing-masing,untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui pendidikan memasak yang nantinya dapat di salurkan kepada anak cucu kita dan dalam mengutamakan pelayanan pendidikan ketrampilan di wilayah masing-masing maka demi kecerdasan agar tumbuh kembang secara merata hingga ketrampilan ini dimiliki oleh semua lapisan masyarakat Grobogan ,dalam membuat aneka makanan non beras ini maka kami berharap sebaiknya menggunakan makanan produk lokal yang tanpa bahan pengawet dan pewarna. Sedangkan mengenai kegiatan ,Hj Ninik Sutomo HP,SH MM berpesan agar semua peserta bersikap legowo dan sportif. “ Bagi yang menang terus meningkatkan prestasi, yang kalah jangan berkecil hati justru lebih bersemangat,” tambahnya.

Menurut Ketua Dharma Wanita Kabupaten Grobogan Hj Ninik Sutomo HP,SH MM, bahwa kegiatan ini diikuti lomba ini diikuti oleh ratusan regu dari masing-masing kecamatan se-Kabupaten Grobogan. Setiap regu terdiri dari lima orang peserta ditambah satu orang peserta cadangan dan satu orang pendamping. Materi yang dilombakan meliputi pengetahuan umum,dalam hal Lomba Cipta Menu Beragam

Setelah acara selesai Dewan Juri menilai dengan menimbang tata cara dalam hal mengedepankan kebersihan memasak ,tata cara memasak ,serta bahan bahan memasak yang kemudian akan di seleksi kuwalitas rasa dan tingkat gizinya baru kemudian dipilih lima besar dilanjutkan dengan babak penentuan/final.(Gus Murgan2009)

Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.